Selasa, 11 Oktober 2011

contoh proposal tesis

Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru, Kelengkapan Peralatan Praktik, dan Motivasi Berprestasi terhadap Pencapaian Kompetensi Pengujian Mutu  di SMK Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian Se-Malang Raya


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sangat dibutuhkan di era global ini. Sumber daya manusia tersebut harus memiliki kompetensi tertentu agar bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada di lapangan, kompetensi yang dimiliki bisa dibidang komunikasi, teknologi, pertanian dan lain-lain.  Untuk memenuhi kebu­tuh­an akan SDM di atas, pemerintah mulai membuka sekolah mene­ngah kejuruan (SMK) di berbagai bidang. Kearah depan ternyata SMK tumbuh dengan pesat, karena banyak kesempatan menanti di dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan pada bidang pertanian juga punya potensi besar untuk tumbuh pesat. Hal ini dilatarbelakangi oleh kesempatan masuk di  dunia kerja/dunia industri (Du/Di)  yang sangat besar dan menjanjikan.
Program keahlian yang terdapat pada SMK Pertanian dan banyak diminati siswa adalah Agribisnis Hasil Pertanian. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan SMK di bidang tersebut, diharapkan peningkatan kualitas lulusannya. Namun kenyataan yang ada hal tersebut masih jauh dari ha­rap­an. Hal ini dapat ditunjukkan oleh pencapaian kompetensi lulusan Program Keahlian Pertanian yang belum optimal.
Belum optimal tercapainya kompetensi lulusan tersebut dikarenakan banyak hal antara lain, kompetensi guru, kemampuan mengajar guru,  input siswa, ketersediaan alat praktik, motivasi berprestasi siswa dan lain-lain yang masih belum memadai. Banyak sekolah yang sudah melakukan minimalisasi kendala-kendala di atas, namun kenyataannya masalah tersebut masih belum tertuntaskan.
1.2.Identifikasi Masalah
Pada proses belajar mengajar, guru disamping mengemban tugas-tugas utamanya, juga harus memiliki dan selalu mengembangkan ketrampilan dan kecakapan khusus dalam memberikan pemahaman pada para siswa-siswi SMK, sehingga siswa dapat termotivasi, menyenangi, dan memiliki minat yang  tinggi terhadap mata pelajaran guru yang mengampu pelajaran tersebut. Kemampuan seorang guru dalam menyampaikan pelajaran yang diampunya dapat memberikan bekal kemampuan dasar pada siswa, secara umum di bidang pertanian, khususnya kompetensi Pengujian mutu.
Mengingat peran dan tugas mengajar guru SMK yang besar dan berat, maka guru SMK seharusnya memiliki kompetensi atau kemampuan dasar yang memadai serta mempunyai tingkat profesionalisme yang tinggi. Gambaran atau profil kemampuan dasar mengajar yang seharusnya
dimiliki oleh seorang guru SMK dapat dilihat dari keinginan guru itu sendiri dalam menyampaikan materi pelajaran yang diampunya dan mengembangkan bidang keahliannya. Apakah penyampaian materi yang selama ini disampaikan sudah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, Apakah cara mengajar guru sudah baik sehingga siswa bisa menerima pelajaran dengan baik dan lain sebagainya.
Ketersediaan alat praktik yang lengkap sangat membantu peningkatan kompetensi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan kompetensi lulusan. Sekolah yang memiliki ruang/laboratorium akan memiliki ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ketersediaan ruang juga harus diikuti dengan kelengkapan peralatan yang ada di dalamnya, karena alat-alat praktek yang lengkap dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan yang secara menyeluruh. Tetapi banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki peralatan praktik lengkap, hal ini bisa terjadi karena kondisi sekolahnya kecil sehingga kurang mendapat perhatian pemerintah, sekolah baru berdiri, sehingga bantuan pemerintah berupa peralatan praktik belum terakomodir atau bisa juga karena peralatan terlalu mahal, sehingga sekolah tidak dapat merealisasikan, dan lain-lain.
Kehidupan manusia begitu kompleks, selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut. Hal ini erat hubungannya dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Dalam mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pembelajaran, yang salah satunya, tujuan pembelajaran akan dapat tercapai apabila si pebelajar memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan anak-anak yang begitu aktif dan penuh vitalitas dalam belajar, ada yang intensitas dan gairah belajarnya tinggi, ada yang sedang, tetapi ada juga yang kurang. Ternyata semua itu tidak terlepas dari motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Faktor-faktor yang membentuk besar kecilnya atau tinggi-rendahnya motivasi berprestasi pada diri seseorang dipengaruhi banyak hal. Terbentuknya motivasi berprestasi amatlah kompleks, sekomplek perkembangan kepribadian manusia. Motivasi ini tidak lepas dari perkembangan kepribadian tersebut, dan tidak pernah berkembang dalam kondisi vakum. Seperti kita ketahui, betapa besarnya peranan kehidupan keluarga dalam perkembangan kepribadian individu. Hubungan orang tua-anak sedikit demi sedikit menampakan pola-pola kepribadian dan kemudian berkembang dengan segala karakteristiknya mencakup sikap, kebiasaan, cara berfikir, motif-motif, dan sebagainya.

Bertolak dari hal tersebut di atas maka kami mengangkat masalah dalam penelitian ini tentang Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru, Kelengkapan Peralatan Praktik, dan Motivasi Berprestasi terhadap Pencapaian Kompetensi Pengujian Mutu  di SMK Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian Se-Malang Raya.

 

1.3.Batasan Masalah
Isi dan bahasan pada penelitian ini adalah:
1.3.1.            Penelitian dilakukan di beberapa SMK pertanian yang memiliki program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian se-Malang Raya (Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kotamadya Malang)
1.3.2.           Variabel yang diteliti meliputi:
-          Variabel independen : kemampuan mengajar guru, kelengkapan alat praktik dan motivasi berprestasi
-          Variabel dependen : Pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka  rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.4.1.      Adakah pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.4.2.      Adakah pengaruh kelengkapan alat praktik terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.4.3.      Adakah pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.4.4.      Adakah pengaruh kemampuan mengajar guru, kelengkapan alat praktik dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu

1.5. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut maka dalam penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1.5.1.      Untuk mengetahui pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.5.2.      Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan alat praktik terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.5.3.      Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu
1.5.4.      Untuk mengetahui pengaruh kemampuan mengajar guru, kelengkapan alat praktik dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu

1.6. Manfaat Penelitian

Temuan-temuan dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat teoritis :
a. Apabila ditemukan pengaruh antara kemampuan mengajar guru,   kelengkapan  alat praktik dan motivasi berprestasi siswa terhadap peningkatan pencapaian kompetensi  pengujian mutu di  SMK  Negeri  Program  Keahlian  Agribisnis  Hasil  Pertanian   Se-Malang   Raya,    akan merupakan temuan untuk menambah khasanah dunia ilmu.
b. Merupakan langkah awal untuk penelitian selanjutnya tentang
kemampuan mengajar guru, kelengkapan   alat   praktik     dan    motivasi     berprestasi  terhadap peningkatan pencapaian kompetensi pengujian mutu.

2.                  Manfaat praktis :
a. Bagi guru

-            Bagi guru   bidang     studi     dapat    meningkatkan  kualitas  dan   kemampuan 

             mengajarnya.

-            Bagi  guru BK   dapat     menumbuhkan   motivasi   belajar s iswa dan motivasi

            berprestasi siswa.

b. Bagi siswa : Menyadari   betapa   pentingnya   motivasi belajar dan motivasi untuk berprestasi agar tercapai kompetensi yang dibutuhkan dalam pendidikannya.
c. Bagi Sekolah
Dapat merekomendasikan dan    memfasilitasi    tentang      pentingnya     kemampuan mengajar guru,   kelengkapan   alat   praktik   dan   motivasi    berprestasi siswa dalam pencapaian kompetensi.









BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN  PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1. DESKRIPSI TEORI


2.2. KERANGKA BERFIKIR
Jika kemampuan mengajar guru bagus, alat praktik tersedia dan lengkap, motivasi berprestasi siswa tinggi, maka pencapaian kompetensi pengujian mutu juga akan bagus.
2.3. HIPOTESIS
2.3.1.      Ada pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu.
2.3.2.      Ada pengaruh kelengkapan alat praktik terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu.
2.3.3.      Ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu.
2.3.4.      Ada pengaruh kemampuan mengajar guru, kelengkapan alat praktik,  motivasi berprestasi  terhadap pencapaian kompetensi pengujian mutu.


















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain eksperimen Pre-experimental
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi meliputi:
a. Seluruh  SMK jurusan Pertanian program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian se-Malang Raya
b. Seluruh guru pengajar SMK jurusan Pertanian pada program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian se-Malang Raya
c. Seluruh siswa SMK jurusan Pertanian pada program keahlian Agribisnis Hasil Pertanian se- Malang Raya
3.2.2. Sampel
Karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, sampel yang diambil ada yang dipilih dan ada yang secara acak sebanyak 25 % dari populasi yang diteliti
a.       Sekolah: ada 2 SMK Pertanian yang memiliki Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, yaitu SMK N 02 Batu dan SMK N 1 Pujon Kabupaten Malang
b.      Guru : diambil dari guru-guru yang mengajar pada kelas dengan kompetensi Pengujian Mutu
c.       Siswa: diambil dari kelas yang pada waktu penelitian ada Kompetensi Dasar Pengujian Mutu.
3.3. Instrumen Penelitian
Ada empat instrument yang akan dibuat, yaitu:
- instrument untuk mengukur kemampuan mengajar guru
- instrument untuk mengukur kelengkapan fasilitas praktik
- instrument untuk mengukur motivasi berprestasi
- instrument untuk mengukur pencapaian kompetensi pengujian mutu
Instrumen yang digunakan menggunakan skala Likert
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan angket, yaitu kemampuan mengajar guru (X1), kelengkapan fasilitas praktik (X2), motivasi berprestasi (X3), dan pencapaian kompetensi pengujian mutu (Y)
3.5. Teknis Analisa Data
Teknik analisa data menggunakan statistic inferensial parametric, Uji instrumen
validitas menggunakan rumus Spearman Brown dan reliabilitas menggunakan rumus   Alpha dari Cronbach, dan memenuhi syarat valid dan reliabel. Uji hipotesis
menggunakan rumus normalitas, linieritas, Multicollinearity, regresi linier berganda, uji F, dan uji t.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar